News : Anak Ini Setiap Hari Mengamen di Jalan, Siapa Sangka Teman-teman yang Selalu Mem-Bully-nya Tiba-tiba Datang dan Melakukan Ini!
Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan antara masa kanak-kanan dan masa dewasa.
Di mana pada masa ini, remaja memiliki tingkat kematangan sosial, fisik, emosi dan psikis. Masa remaja juga merupakan suatu tahapan perkembangan yang harus dilewati dengan berbagai kesulitan. Pada masa perkembangannya beberapa masalah dengan tingkatan kesulitan yang berbeda akan dilewati para remaja sehingga mereka mengetahui tugas-tugas perkembangan remaja dapat mencegah masalah atau sebuah konflik yang ditimbulkan oleh remaja dalam keseharian yang seringkali menyulitkan masyarakat.
Pada masa ini juga merupakan masa kehidupan seseorang dalam pencarian jati diri. Umumnya, ketika menghadapi masa ini, anak-anak remaja akan cenderung memiliki tingkat keingintahuan yang begitu tinggi dan menjadi begitu tidak terkendali dan labil. Pada masa ini, seiring dengan rasa keingintahuan yang semakin tinggi, mereka akan cenderung mencari tahu dan tidak takut mencoba banyak hal baik yang bersifat positif maupun yang bersifat negatif akan diterima dan ditanggapi oleh remaja sesuai dengan kepribadiannya masing-masing.
Lemahnya emosi seseorang akan dapat berdampak pada terjadinya masalah di kalangan remaja, misalkan salah satunya adalah bullying yang sekarang semakin mencuat di beberapa sosial media. Kekerasan yang terjadi di sekolah ibaratkan menjadi sebuah fenomena gunung es yang muncul ke permukaan hanya bagian kecilnya saja. Jika terus-terusan dibiarkan dan tidak ditindak lanjuti sebuah aksi bullying akan terus berulah dan berkesinambungan.
Baca juga : IA DIKIRA GILA KARENA MEMANCING "DI SELOKAN JALAN", TAPI APA YANG IA DAPAT MALAH BIKIN WARGA SIRIK!
Budaya Bullying atas nama senioritas masih banyak dijumpai dikalangan pelajar saat ini. Bullying merupakan sebuah bentuk kekerasan terhadap anak atau child abuse yang dilakukan teman sebaya atau teman dilingkungan yang sama terhadap anak atau orang yang tingkatannya lebih rendah secara usia.
Hal ini semakin marak saat ini, seolah menjadi sbeuah fenomena yang tak ada habisnya. Sikap para pelajar yang semakin meniru adegan di film atau tayangan di televisi dan adanya pengelompokan tertentu yang berlaku sebagai sebuah budaya yang dibentuk sendiri oleh masing-masing siswa menjadi salah satu akar dan sebab perilaku bullying kerap kali terjadi.
Untuk itulah menghadapi kasus seperti ini, pemerintah dituntut tegas untuk menuntaskan perkara remaja ini hingga ke akar-akarnya. Bukan tidak mungkin sanksi tegas pada setiap para pelakunya wajib diberikan. Hal ini guna memberikan nilai jera bagi mereka para oknum dan pelakunya.
Seperti yang terjadi dalam video kali ini. Video ini menggambarkan bagaimana mirisnya fenomena bullying terjadi di ranah pendidikan, yang membuat korbannya semakin tersudutkan. Umumnya, objek bullying seringkali memilih mereka para korban yang terkesan pendiam dan sederhana.
Dalam video kali ini juga tergambar bagaimana seorang anak laki-laki yang begitu polos dan sederhana diremehkan dan terus diolok-olok bak sebuah aib yang begitu menjijikan. Hal ini tak pelak membuat si anak tak memiliki teman dan menjadi begitu kesulitan untuk bergaul bersama dengan yang lain.
Disudutkan dan terus diolok-olok membuat si anak terlihat begitu murung dan menutup diri dari lingkungannya. Meskipun sudah demikian, perilaku bullying yang dilakukan teman-temannya tidak berhenti sampai di situ, setiap hal atau kegiatan yang dilakukan oleh si anak terus diremehkan.
Namun, suatu hari, teman-temannya mengetahui kalau si anak ini setiap pulang sekolah selalu mengamen di pinggir jalan. Ternyata ia mengumpulkan uang untuk ibunya yang sakit di rumah sakit. Melihat kegigihan anak ini dalam mencari uang dan melihatnya tidak malu, membuat teman-temannya merasa simpati. Mereka lalu bahkan ikut mengamen bersama anak ini.
#AgenTerpercaya
#AgenBettingOnline
#SitusOnlineTerpercaya
#Sbobet
#BandarBola
#TaruhanBola
#AgenCasino
#AgenBola
Post a Comment